“Jangan jadi pohon yg lurus , karena akan ditebang lebih dulu.”
Seorang teman di Ketapang , Kalbar , yg bekerja di Perhutani pernah mengatakan sambil bercanda : “Ada gurauan di Perhutani , jangan jadi pohon yg lurus , karena akan ditebang lebih dulu.”
Kejadiannya dua puluhan tahun yg lalu !
Apa artinya ??
Di jaman Orde baru , pandangan masyarakat pada PNS , mencari seorang yg jujur sama dengan mencari jarum di tumpukan jerami. Ada , tapi amat sangat sulit , yg jujurpun mau tak mau musti berpandai-pandai sikap , agar tidak disingkirkan , ditebang !
Kesimpulannya , kalimat itu hanya cocok untuk orang jujur yg -terpaksa- berada di antara orang curang. Seperti yg dialami temanku itu.
Adakah kalimat itu bisa diterapkan dalam hal lain ?
Menurutku , bisa ! Yaitu dalam bisnis. Bukan berarti musti berbohong tentang materi atau nilai bisnis , namun untuk bernegosiasi dan mengkondisikan diri. Semua pebisnis berharap keuntungan , tapi tanpa harus merugikan.
Namun secara umum , kalimat itu tidaklah tepat diterapkan sebagai prinsip dalam kehidupan kita , betapapun kita belum bisa jadi orang jujur , belum mampu jadi orang baik , tetaplah berusaha dan berusaha . . karena “Kejujuran adalah pelita jiwa.”
Belajar tentang hal baik , bisa dari yg baik bahkan sebaliknya.
Seperti tertulis :
Ex vitiis alienis sapiens emendat suum.
( Orang bijak bisa memperbaiki diri dengan belajar dari kesalahan orang lain. )
Rahayu Sagung Dumadi.
Yoga Hart , S.O.T.R 2019
=================================================